Workshop tentang Commons Kontroversial

adam_kontoversi

 

[Scroll down for English version]

Commons adalah istilah yang menjelaskan keadaan alam tempat kita bergantung dan berusaha. Ia adalah alam sebelum dimiliki oleh individu atau perusahaan-perusahaan. Ia adalah tanah dan sumberdaya sebelum diprivatisasi. Ia adalah mineral dan tanaman sebelum dijadikan komoditas.

Hari ini alam terancam oleh privatisasi dan dorongan atas profit. Hal ini menyebabkan aksi membatasi, mencuri dan mengawasi commons. Aksi-aksi tersebut menimbulkan kontroversi yang merenggut, mempolarisasi dan meletakkan kita dalam hubungan satu sama lain dengan cara-cara yang memberdayakan maupun yang dekstruktif. Kita menghabiskan banyak waktu untuk memahami di posisi mana kita berada di dalam kontroversi, kepada siapa kita bisa percaya, dimana kebenaran, siapa yang memiliki kuasa dan apa yang kita percayai. Kontroversi adalah sebuah cara untuk bersama-sama, kadang dalam cara yang buruk, tetapi terkadang kita bisa membangun pertemanan baru, menempa harapan dan cara-cara baru untuk bekerja bersama. Dengan kata lain, kontroversi merupakan sebuah cara untuk mempolitiskan kita.

Meskipun demikian, kita jarang berfikir tentang bagaimana kontroversi bekerja. Seringkali kita didahului olehnya sehingga kita jarang melihat bagaimana ia bekerja. Seperti badai, gelombang atau awan, kontroversi juga memiliki logika dan bentuk. Jika hari ini common tidak bisa dipisahkan dari kontroversi-kontroversinya, maka kita harus mengerti bagaimana kontroversi-kontroversi itu bekerja. Hal ini akan membantu kita dalam mempraktikkan kehidupan bersama (common).

Rangkaian workshop ini berfokus pada kontroversi masalah lingkungan di Yogyakarta. Setiap workshop akan didedikasikan pada kontroversi yang berbeda. Workshop ini akan melibatkan partisipan yang diundang dan (jika memungkinkan) akan terbuka untuk umum. Seluruh partisipan memiliki pengalaman dan sudut pandang terhadap kontroversi-kontroversi tersebut, dan kita akan bersama-sama melakukan analisa kolaboratif mengenai kontroversi. Mengingat terbatasnya metode dan bahasa kita dalam memahami kontroversi, maka kita akan bersama-sama mencari cara untuk melakukannya.

Workshop ini akan difasilitasi oleh Adam Bobbette (Peneliti PhD Departemen Geografi, Universitas Cambridge)

Tanggal workshop:

  • 5 Desember 2015, 15.00-18.00
  • 22 Januari 2016, 15.00-18.00
  • 10 Maret 2016, 15.00-18.00
  • 10 Mei 2016, 15.00-18.00

Tempat:
KUNCI Cultural Studies Center
Jln. Ngadinegaran MJ III/100
Yogyakarta, Indonesia

Informasi/pendaftaran:
[email protected]

 

 

The commons is a term that describes the nature that we rely on to live and thrive. It is nature before it is owned by individuals or companies, it is land and resources before they become private. It is minerals and plants before they become commodities. Today this nature is threatened by privatization and the motivation for profit. This results in acts of enclosing, stealing and policing the commons. These acts inevitably create controversies that draw us in, polarize us and put us in contact with each other in empowering or destructive ways. We spend a lot of time trying to understand which position we are in in a controversy, who to trust, where the truth is, who has the power and what we believe. Controversies are a way of being together, sometimes an ugly way, but sometimes we make new friends, forge new hopes and means of working together. In other words, controversies are a way of being political.

But we don’t often think about how they work. We are so often overtaken by them that we rarely look at how, like storms, waves, or clouds, they too have a logic and a form. If today the commons can’t be untangled from its controversies then we ought to better understand how they work. This will help us better practice living in common.

This series of workshops will focus on environmental controversies in Yogyakarta. The bi-monthly series will dedicate each workshop to a different controversy. They will involve invited participants and (when appropriate) be open to the public. The participants will have some stake in and viewpoint on the controversy. We will conduct a collaborative analysis of a particular controversy. As our methods and language are limited for studying controversies we will have to invent them together.

These series of workshop will be facilitated by Adam Bobbette (PhD researcher, Departement of Geography, Cambridge University)

Dates:

  • 5 December 2015, 3-6pm
  • 22 January 2016, 3-6pm
  • 10 March 2016, 3-6pm
  • 10 May 2016, 3-6pm

Place:
KUNCI Cultural Studies Center
Jln. Ngadinegaran MJ III/100
Yogyakarta, Indonesia

Information/registration:
[email protected]