Teras

KUNCI bereksperimen dengan metode produksi dan berbagi pengetahuan melalui aktivitas belajar bersama-sama yang dibentuk oleh persilangan antara kerja-kerja afektif, manual, dan intelektual. Sejak didirikan pada 1999 di Yogyakarta, KUNCI terus bertransformasi dalam struktur, cara, dan wahana kerjanya.

Berawal sebagai kelompok belajar kajian budaya, kini praktik KUNCI menitikberatkan pada kolektivisasi belajar, termasuk di antaranya: pengelolaan ruang, diskusi, perpustakaan, penelitian, penerbitan, percetakan, dan pengorganisasian sekolah. Sejak 2016, sebuah proyek jangka panjang bertajuk “Sekolah Salah Didik” menjadi garis hidup utama bagi KUNCI. 

KUNCI melintasi dan menghubungkan batas-batas institusi, disiplin, serta lokalitas. Keanggotaannya berbasis persahabatan dan informalitas, serta berprinsip swa-organisasi dan kolaboratif.

Anggota KUNCI adalah Antariksa (pendiri), Brigitta Isabella, Ferdiansyah Thajib, Fiky Daulay, Gatari Surya Kusuma, Hayyu Al Qayyumi, Hilman Fathoni, Nuraini Juliastuti (pendiri), Rifki Akbar Pratama, Syafiatudina, dan Verry Handayani.

KUNCI experiments with methods in producing and sharing knowledge through the acts of studying together at the intersections between affective, manual and intellectual labor. Since its founding in 1999 in Yogyakarta, Indonesia, KUNCI has been continuously transforming its structure, ways and medium of working.

Initially formed as a cultural studies study group, at present KUNCI’s practices emphasize on collectivizing study, by way of making-space, discussion, library, research, publishing, press and school-organizing.

KUNCI traverses and connects institutional, disciplinary and local boundaries. KUNCI’S membership is based on friendship and informality, as well as self-organized and collaborative principles.

Members of KUNCI are Antariksa (founder), Brigitta Isabella, Ferdiansyah Thajib, Fiky Daulay, Gatari Surya Kusuma, Hayyu Al Qayyumi, Nuraini Juliastuti (founder), Rifki Akbar Pratama, Syafiatudina, and Verry Handayani.